Menurut Cravens (1991:255), keputusan pemilihan target
pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan
menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi
positioning.
Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor
utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar
tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Dari definisi diatas terkandung
pengertian bahwa positioning berorientasi pada pikiran atau persepsi
konsumen. Jadi positioning adalah usaha untuk
menemukan suatu celah
di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap
produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
Rumusan positioning yang dikemukakan
Kenna(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product
positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut
sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3.
Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu
misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih
baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di
kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4.
Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian
memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka
perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
sumber:
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
http://www.tyovan.com/blog/bahasan-kultwit-youngpreneur-day-4-adalah-positioning-segmentasi/
Rabu, 09 Mei 2012
Diferensiasi
“ Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang
cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk
menarik konsumen”.(Griffin, 2003:357)
Variabel Utama Diferensiasi produk
Perusahaan harus dapat mendiferensiasikan produknya agar dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang sejenis.
Variabel utama diferensiasi produk menurut Kotler (2003:318) adalah sebagai berikut:
sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23863/4/Chapter%20II.pdf
cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk
menarik konsumen”.(Griffin, 2003:357)
Variabel Utama Diferensiasi produk
Perusahaan harus dapat mendiferensiasikan produknya agar dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang sejenis.
Variabel utama diferensiasi produk menurut Kotler (2003:318) adalah sebagai berikut:
- Bentuk (Form) Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur fisik produk.
- Keistimewaan/fungsi (Feature) Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan, karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.
- Kualitas kinerja (Performance Quality) Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk itu beroperasi. Yang ditetapkan sebagai satu dari empat tingkatan kualitas; rendah, rata-rata, tinggi, atau sangat tinggi
- Kualitas kesesuaian (Conformance Quality) Kualitas kesesuaian mengacu pada tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
- Daya Tahan (Durability) Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan atau berat, yang menjadikan atribut bernilai bagi beberapa produk.
- Keandalan (Reliability) Adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.
- Mudah diperbaiki (Repairability) Adalah ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.
- Gaya (Style) Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Disisi negatif, gaya yang menarik tidak selalu menciptakan kinerja yang tinggi.
- Rancangan (Design) Adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. Dengan semakin ketatnya persaingan, rancangan akan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan
sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23863/4/Chapter%20II.pdf
Sabtu, 14 April 2012
Distribusi & Promosi
Distribusi
Pada dasarnya
terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan
distribusi agar dapat dilakukan dengan efisien. Ketiga faktor penting tersebut
adalah distribusi yang sifatnya intensif, kemudian distribusi yang menggunakan
metode eksklusif, serta terakhit type distribusi dengan menggunakan konsep
selektif.
Distribusi dengan
metode eksklusif, adalah distribusi yang sangat mementingkan gengsi, kualitas dan
prestisius. Biasanya type distribusi ini digunakan untuk manajemen pemasaran
bagi perusahaan yang memang memiliki merek dagang yang cukup berkualitas
tinggi. Sebagai contoh adalah distribusi yang hanya dilakukan untuk memilih
outlet pemasaran yang hanya berada ditempat-tempat yang terpilih, tempat-tempat
tersebut biasanya terletak di kawasan elite yang ramai dikunjungi oleh
konsumen. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa gerai took yang berada di
mall, plaza, dan tempat elit lainnya. Pemilihan tempat-tempat terpilih ini guna
mempertimbangkan untuk menjaga agar produk yang dipasarkan terkesan berkualiat
tinggi dan memiliki prestisius yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Umumnya
jika menggunakan metode ini, penjualan yang dihasilkan tidak bisa dicapai
dengan hasil yang besar jika dinilai dari satu per satu tidak secara
keseluruhan. Namun tetap menghasilkan keuntungan yang amat tinggi, karena harga
produk yang ditawarkan memiliki manajemen dengan harga yang relatif tinggi dan
stabil.
Distribusi dengan
metode selektif, adalah konsep distribusi ini hamper mirip jika dibandingkan dengan
konsep distribusi dengan menggunakan konsep distribusi eksklusif. Namun cakupan
dari distribusi selektif biasanya memiliki menajemen pemasaran yang lebih luas
jika dibandingkan dengan distribusi dengan type eksklusif. Sebagai contoh untuk
distribusi selektif adalah produk yang hanyak dipasarkan di tempat yang sudah
terpilih, seperti indomart, alfamart, carefour, maka produk ini biasanya tidak
dapat ditemukan di pasar tradisional. Konsep produksi ini biasanya banyak
memilki kelemahannya jika dibandingkan dengan type distribusi lainnya. Namun
poin positif yang akan didapatkan dengan mengadopsi distribusi selektif adalah
terbantunya dalam mengontro harga, sehingga suatu produk akan berharga sekian
rupiah dimanapun daerah produk itu dipasarkan selama pemasarannya berada pada
outlet-outlet yang telah terpilih.
Terakhir adalah
metode intensif, type distribusi ini biasanya akan memiliki pasar yang paling luas
jika dibandingkan dengan metode distibusi lainnya baik distribusi dengan konsep
eksklusif maupun distribusi dengan menggunakan metode selektif. Karena
manajemen pemasaran produk akan meliputi pasar yang tidak pandang bulu, baik
itu pasar tradisional, pasar menengah, pasar modern, atau bahkan pasar elelite
yang hanya dapat terjangkau oleh kalangan tertentu. Kelemahan dari distribusi
ini adalah tidak dapat mengontrol harga untuk dijadikan secara homogen. Misal
untuk suatu produk yang sama namun karena dipasarkan pada dua tempat yang
memiliki kualitas margin yang besar, maka harganya-pun juga akan berbeda.
Ketika suatu produk
telah dilepas di pasaran maka tujuan utama pemasaran agar terjadinya penjualan
adalah dengan adanya konsumen. Untuk merangkul konsumen agar mendukung
terjadinya penjualan maka diperlukan juga manajemen pemasaran yang terorganisasi
dengan baik. Salah satu manajemen pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan kegiatan promosi. Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya
upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengenalkan produk
kepada konsumen dengan tujuan utama untuk
membujuk konsumen agar mendukung terjadinya transaksi penjualan. Dalam
melakukan suatu promosi diperlukan strategi pemasaran yang optimal agar
didapatkan hasil yang maksimal pula.
Dalam melakukan
kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend digunakan oleh kebanyakan
perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi teknik promosi yang terdiri atas
penjualan yang dilakukan secara pribadi atau sering lebih dikenal dengan
istilah ‘personal selling’, promosi yang dilakukan dengan cara melalui iklan
yang dapat dilakukan baik dengan media elektronik dan media cetak, promosi
dengan jalan publikasi yang biasanya dilakukan pada event-event tertentu yang
biasanya bersifat dapat mengkumpulkan masa yang besar, dan terakhir adalah
promosi dengan cara door to door dimana hal ini lebih dikenal dengan istilah
‘sales promotion’.
referensi:
http://novisabella.blogspot.com/2011/04/manajemen-pemasaran.html
http://agusnuramin.wordpress.com/tag/pemasaran/
Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo
Langganan:
Postingan (Atom)