Distribusi
Pada dasarnya
terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan
distribusi agar dapat dilakukan dengan efisien. Ketiga faktor penting tersebut
adalah distribusi yang sifatnya intensif, kemudian distribusi yang menggunakan
metode eksklusif, serta terakhit type distribusi dengan menggunakan konsep
selektif.
Distribusi dengan
metode eksklusif, adalah distribusi yang sangat mementingkan gengsi, kualitas dan
prestisius. Biasanya type distribusi ini digunakan untuk manajemen pemasaran
bagi perusahaan yang memang memiliki merek dagang yang cukup berkualitas
tinggi. Sebagai contoh adalah distribusi yang hanya dilakukan untuk memilih
outlet pemasaran yang hanya berada ditempat-tempat yang terpilih, tempat-tempat
tersebut biasanya terletak di kawasan elite yang ramai dikunjungi oleh
konsumen. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa gerai took yang berada di
mall, plaza, dan tempat elit lainnya. Pemilihan tempat-tempat terpilih ini guna
mempertimbangkan untuk menjaga agar produk yang dipasarkan terkesan berkualiat
tinggi dan memiliki prestisius yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Umumnya
jika menggunakan metode ini, penjualan yang dihasilkan tidak bisa dicapai
dengan hasil yang besar jika dinilai dari satu per satu tidak secara
keseluruhan. Namun tetap menghasilkan keuntungan yang amat tinggi, karena harga
produk yang ditawarkan memiliki manajemen dengan harga yang relatif tinggi dan
stabil.
Distribusi dengan
metode selektif, adalah konsep distribusi ini hamper mirip jika dibandingkan dengan
konsep distribusi dengan menggunakan konsep distribusi eksklusif. Namun cakupan
dari distribusi selektif biasanya memiliki menajemen pemasaran yang lebih luas
jika dibandingkan dengan distribusi dengan type eksklusif. Sebagai contoh untuk
distribusi selektif adalah produk yang hanyak dipasarkan di tempat yang sudah
terpilih, seperti indomart, alfamart, carefour, maka produk ini biasanya tidak
dapat ditemukan di pasar tradisional. Konsep produksi ini biasanya banyak
memilki kelemahannya jika dibandingkan dengan type distribusi lainnya. Namun
poin positif yang akan didapatkan dengan mengadopsi distribusi selektif adalah
terbantunya dalam mengontro harga, sehingga suatu produk akan berharga sekian
rupiah dimanapun daerah produk itu dipasarkan selama pemasarannya berada pada
outlet-outlet yang telah terpilih.
Terakhir adalah
metode intensif, type distribusi ini biasanya akan memiliki pasar yang paling luas
jika dibandingkan dengan metode distibusi lainnya baik distribusi dengan konsep
eksklusif maupun distribusi dengan menggunakan metode selektif. Karena
manajemen pemasaran produk akan meliputi pasar yang tidak pandang bulu, baik
itu pasar tradisional, pasar menengah, pasar modern, atau bahkan pasar elelite
yang hanya dapat terjangkau oleh kalangan tertentu. Kelemahan dari distribusi
ini adalah tidak dapat mengontrol harga untuk dijadikan secara homogen. Misal
untuk suatu produk yang sama namun karena dipasarkan pada dua tempat yang
memiliki kualitas margin yang besar, maka harganya-pun juga akan berbeda.
Ketika suatu produk
telah dilepas di pasaran maka tujuan utama pemasaran agar terjadinya penjualan
adalah dengan adanya konsumen. Untuk merangkul konsumen agar mendukung
terjadinya penjualan maka diperlukan juga manajemen pemasaran yang terorganisasi
dengan baik. Salah satu manajemen pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan kegiatan promosi. Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya
upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengenalkan produk
kepada konsumen dengan tujuan utama untuk
membujuk konsumen agar mendukung terjadinya transaksi penjualan. Dalam
melakukan suatu promosi diperlukan strategi pemasaran yang optimal agar
didapatkan hasil yang maksimal pula.
Dalam melakukan
kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend digunakan oleh kebanyakan
perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi teknik promosi yang terdiri atas
penjualan yang dilakukan secara pribadi atau sering lebih dikenal dengan
istilah ‘personal selling’, promosi yang dilakukan dengan cara melalui iklan
yang dapat dilakukan baik dengan media elektronik dan media cetak, promosi
dengan jalan publikasi yang biasanya dilakukan pada event-event tertentu yang
biasanya bersifat dapat mengkumpulkan masa yang besar, dan terakhir adalah
promosi dengan cara door to door dimana hal ini lebih dikenal dengan istilah
‘sales promotion’.
referensi:
http://novisabella.blogspot.com/2011/04/manajemen-pemasaran.html
http://agusnuramin.wordpress.com/tag/pemasaran/
Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo